ist. menabung pangkal kaya? |
Slogan tersebut sering saya dengar ketika masih kecil,
apakah anak sekarang masih mendengarkan slogan itu dari orang tua/gurunya? Entah
lah, saya tidak tahu.
Disini saya ingin mengoreksi slogan tersebut. Apakah benar
di zaman sekarang ini, apabila kita rajin menabung kita bakalan kaya? Saya dengan
tegas akan jawab TIDAK!
Saya akan coba bedah disini mengapa slogan tersebut
menyesatkan.
Nilai uang berkurang seiring waktu
Dahulu ketika saya kecil, harga sebuah gorengan adalah 100 perak, kini harga
gorengan paling murah adalah 1000/3, itu pun rasa-rasa nya dengan kuantitas
yang lebih sedikit dibandingkan dulu. Mengapa ini bisa terjadi? Apakah bahan-bahan
membuat gorengan semakin langka, sehingga harga naik? Apakah demand gorengan
membludak dari tahun ke tahun sehingga harga nya naik? Jawabannya: TIDAK. Kejadian
diatas terjadi dikarenakan daya beli uang yang semakin rendah, atau biasa kita
sebut dengan inflasi.
Saya tidak akan membahas lebih lanjut
tentang inflasi disini, yang jelas inflasi tidak terhindarkan atau dengan kata
lain nilai uang dari waktu ke waktu
semakin menurun.
Mengacu hal tersebut apakah anda akan terus
mendiamkan tabungan anda hingga harga gorengan mencapai 100 ribu rupiah per
buah?
Saya coba sajikan ilustrasi jika kejadian
itu terjadi:
Saat ini si Buyung menabung di celengan 1 juta rupiah. Seandaikan saja Buyung membelanjakan uangnya itu saat ini,
dia mampu membeli banyak barang. Akan tetapi si Buyung memilih menabung uang
itu hingga 10 tahun lamanya.
Sepuluh tahun kemudian, ia ambil uang
tersebut, dan kagetlah dia, uangnya yang 1 juta rupiah hanya mampu membeli 10
buah gorengan! Si Buyung menjadi orang yang relatif miskin daripada 10 tahun
yang lalu.
Jadi menabung itu membuat anda miskin! Haha.
Lalu bagaimana jika menabung kontinyu
setiap jangka waktu tertentu?
Sebetulnya sama saja, uang anda akan terus
tergerus oleh waktu.
Dengan anda menabung di Bank, orang lain yang akan kaya
Hampir semua orang saat ini mempunya
rekening bank untuk menaruh uangnya. Bank pun menawarkan bunga. Jangan tergiur
oleh bunga tersebut, karena terkadang nilai bunga itu tidak sepadan dengan
inflasi yang terjadi, jadi anda akan tetap saja miskin jika menabung di bank.
Selain hal di atas, menabung di bank juga
hanya akan membuat orang lain menjadi
KAYA! Semakin banyaknya uang yang masuk ke bank, semakin banyak pula uang
yang akan “diputar” oleh bank. Uang tersebut akan digunakan untuk bermain
saham, forex, atau pinjaman dengan bunga. Dengan kata lain, bank akan mengolah
UANG ANDA untuk mendapatkan keuntungan. Lalu apa yang anda dapatkan? Hanyalah keamanan
uang dan kemudahan transaksi.
haha anda ditertawakan karena miskin. |
Jadi siapa yang diuntungkan jika anda
semakin banyak menabung di bank? Jawabannya adalah: bank, investor, pialang
saham, dan PENGUSAHA.
Kenyataannya, jika semakin banyak orang
yang terlibat dalam “diputar” nya uang anda, orang lain akan semakin relatif lebih
kaya daripada anda, dan anda akan
relatif LEBIH MISKIN daripada orang lain. Ayo anda pilih mana?
Poin ini tidak ada maksud menganjurkan anda
untuk tidak menggunakan bank sama sekali, kegunaan bank di era digital ini
memang sangat penting. Saya juga masih menggunakan bank. Maksud saya di
poin ini adalah jangan taruh semua uang anda di bank! Taruh saja di bank untuk
kebutuhan jangka pendek, sisanya ber-investasi-lah…
Investasi adalah jalan keluar buat uang anda
Terkait dengan poin nomor 2 di atas, saya
sebutkan, orang-orang yang mau “memutar” uang lah yang akan menjadi kaya. Lalu mengapa
anda tidak memilih untuk menjadi orang kaya? Tentu dengan memutar uang, ada
resiko anda akan menjadi lebih miskin daripada anda memilih menabung. Tapi anda
tidak punya pilihan lain selain mengambil resiko, jika ingin menjadi orang
kaya. Orang bilang “high risk, high return”.
Investasi banyak macamnya, jangan kerdilkan
makna investasi. Investasi tidak melulu menjadi pengusaha, main saham, main
forex, dlsb. Jika anda adalah orang yang sudah memilih investasi seperti yang
saya sebutkan sebelumnya, saya rasa tidak perlu lagi anda membaca tulisan saya
ini, karena anda sudah pasti tahu arah dari tulisan ini ke mana. Hehe.
Lalu apa investasi yang lain? Investasi
yang lain yang saya maksudkan adalah INVESTASI
ILMU. Jangan ragu untuk membelanjakan uang anda demi ilmu. Banyak teman
saya yang berkeluh, “ah seminar itu mahal banget, gak mau deh”, padahal ia
memiliki uang yang cukup untuk mengikuti seminar tersebut. Saya sangat
menyarankan kepada anda, jika anda memang serius akan suatu ilmu yang anda
minati, belanjakanlah uang anda untuk ilmu tersebut! Ilmu adalah investasi yang
jangka panjang. Ilmu tidak sepadan dengan uang. Orang penyelenggara seminar “mahal”
sangat menyadari akan hal itu, maka mereka akan memasang harga “mahal” untuk
menjaring orang yang benar-benar serius.
Selain investasi ilmu, anda juga bisa
melakukan INVESTASI KETENANGAN BATIN.
Maksud saya adalah investasi berbagi kepada sesama. Tidak bisa dipungkiri,
ketika berbagi rezeki dengan sesama dengan ikhlas, anda akan merasakan apa yang
namanya ketenagan batin, pernahkah anda merasakan itu? Setahu saya, semua agama
pun menganjurkan kita untuk melakukan hal ini, tapi disini saya
mengklasifikasikan-nya dengan investasi, bukan ibadah.
Apabila anda mendapatkan apa yang namanya
ketenangan batin, hidup anda akan menjadi lebih produktif, dan mungkin saja
anda akan semakin mudah untuk menjadi kaya (entah bagaimana caranya). Atau
bahkan anda bisa menemukan bahwa KAYA itu adalah suatu hal yang tidak penting,
karena yang terpenting dalam hidup adalah hidup dengan tenang dan nyaman.
Jadiii… apakah anda masih setuju bahwa
gemar menabung itu pangkal kaya? Apakah anda memilih jadi orang kaya apa orang
miskin? Selanjutnya terserah anda. Semoga tulisan ini bermanfaat buat anda.
Bandung, 2015-01-14
GR
Sumber dan referensi:
- Hasil kontemplasi pribadi
- http://bungeko.com/2011/04/04/benarkah-rajin-menabung-pangkal-kaya/
- https://pemanisbuatan.wordpress.com/2011/07/13/gemar-menabung-pangkal-kaya/
- gambar #1: liriklaguanak.com
- gambar #2: like-profit.com
- gambar #3: funnyjunk.com
- gambar #4: thewiseliving.com