Semua orang punya masa lalu, ada masa lalu yang buruk ada pula masa lalu yang baik. Dari semua masa lalu anda yang buruk maupun baik, terbentuklah diri anda yang sekarang ini. Terkadang kita menyesalkan masa lalu kita, tapi penyesalan itu percuma, karena masa lalu tidak dapat dirubah. Kita hidup untuk masa depan, bukan untuk masa lalu. Ambillah segala keburukan di masa lalu sebagai evaluasi, dan segala kebaikan di masa lalu mesti kita pertahankan.
Terkadang saya sering merasa aneh ketika orang mengeluh akan masa lalunya yang tidak sesuai harapan, padahal kondisnya saat ini sudah cukup baik.
Contohnya seperti di pertandingan sepakbola antara tim A dan tim B, seorang striker tim A mencetak gol tetapi wasit menganulir gol tersebut karena offside. Di akhir pertandingan tim A menang 2-1 atas tim B. Banyak orang menyesalkan gol yang dianulir tersebut, seandaikan saja gol tadi tidak dianulir oleh wasit, mereka berujar tim A akan menang dengan skor 3-1 terhadap tim B.
Sesungguhnya skor 2-1 belum tentu didapatkan jika si wasit tidak menganulir gol yang offside tadi. Bisa saja tim A malah kalah jika wasit tidak menganulir gol tadi. Ini adalah contoh bahwa segala sesuatu di masa lalu apapun itu, adalah yang membentuk masa sekarang. Jika masa lalu berubah, masa sekarang belum tentu ada.
Apakah anda pernah menonton film Butterfly Effect? film ini sangat bagus, dan cukup menggambarkan dengan penuh apa yang ingin saya sampaikan di artikel ini.
Inti dari artikel ini adalah, saya ingin mengajak anda semua untuk tidak menyesal terhadap masa lalu yang terjadi. Kita wajib mengingat masa lalu, tapi bukan sebagai penyesalan, tetapi sebagai sarana pembelajaran kita di masa depan. Saya tekankan lagi, bahwa hidup anda sekarang ini adalah hasil dari masa lalu anda, apapun itu.
Tetap semangat menjalani hidup!