Sering saya mendengar perkataan para ulama agar kita tidak menduakan Tuhan. Pada mulanya saya beranggapan makna dari penyampaian itu hanyalah agar kita tidak menyembah Tuhan selain Allah, langsung terbayang hal-hal seperti berhala / binatang / matahari, dlsb. Namun kalau kita kembangkan lagi arti dari menduakan Tuhan, bisa kita dapati makna yang jauh lebih luas.
Menduakan Tuhan bisa kita artikan sebagai perilaku yang mengabaikan perintah Tuhan. Dalam agama Islam, salah satu perintah Tuhan yang paling utama adalah Shalat. Dengan kita menunda shalat, bisa diartikan bahwa kita sudah menduakan Tuhan. Menunda Shalat bisa dengan berbagai alasan, alasan pekerjaan kah, atau alasan duniawi yang lainnya. Dengan demikian Tuhan sudah digantikan dengan hal-hal yang duniawi (ciptaan Tuhan), itu adalah perilaku menduakan Tuhan.
Tetapi tidak bisa kita artikan bahwa perintah ritual (shalat, puasa, zakat, dlsb) mesti di atas segalanya, terkadang kegiatan duniawi yang berkaitan erat dengan nasib orang lain mesti kita dahulukan. Sebagai contoh jika seorang dokter sedang menangani pasien gawat darurat menjelang waktu shalat tiba, tidak mungkin baginya untuk meninggalkan pasien, maka dengan demikian sang dokter harus mendahulukan pasien dibandingkan shalat. Karena sebenarnya menolong orang lain adalah perintah Tuhan juga. Sang dokter tersebut (menurut saya) tidak menduakan Tuhan.
Soo... apakah anda bakal menunda ibadah? silahkan tinjau dahulu dengan seksama kegiatan apa yang sedang anda jalani sehingga mesti menunda shalat...