Beberapa waktu lalu saya berdiskusi dengan TNI, yang bisa dibaca di: Berhenti Nonton TV
Dan masa kecil saya punya teman dekat yang anak TNI/ABRI, karena sekolah saya SD Terang II (sekarang SD Kartika Jaya), lokasinya sangat dekat dengan kompleks TNI di Jl. Gatot Subroto Bandung.
Setidaknya dari dua alasan itu saya berani menyimpulkan bahwa TNI itu memiliki budaya yang kolot, atau orangnya memang "kolot", apakah ini jelek? belum tentu, berikut beberapa alasannya:
Masyarakat Militer berbeda dengan Masyarakat sipil
Ini banyak orang yang ga sadar, bahwa memang TNI dan masyarakat sipil itu berbeda. Sangat berbeda sekali. Masyarakat militer didesain seumur hidupnya untuk berbakti ke negara dalam hal tertentu, sehingga mereka tidak punya kebebasan. Sedangkan masyarakat sipil penuh dengan kebebasan yang bisa mereka tentukan sendiri.
Karena tidak adanya kebebasan itulah, mengapa masyarkat TNI cenderung "kolot", karena mereka memang tidak luwes dalam merubah pandangan hidup mereka. Mereka fokus dengan apa yang dibebankan kepada mereka sebagai misi seumur hidup.
Dengan tanpanya kebebasan tersebut, masyarakat militer tidak terlatih untuk inisiatif menerima hal hal baru. Dengan zaman yang super cepat ini, wajar kalau banyak hal baru yang tidak bisa langsung diterima oleh masyarakat militer.
Di artikel yang link ada di paragraph pertama tulisan ini, seorang bapak TNI kaget kalau saya ga pernah nonton TV. Padahal tidak nonton TV adalah hal biasa di generasi milenial. Apakah ini salah? oh tidak juga, toh yang penting buat mereka kan misi seumur hidup, bukan mengikuti zaman now.
Pola pendidikan "perintah" dan "percaya"
TNI dididik untuk mengikuti perintah, dan mereka tidak punya hak untuk menolak perintah tersebut. Jadi mereka harus percaya dan yakin bahwa perintah tersebut untuk kebaikan misi bersama atau negara.
Makannya memiliki jabatan tinggi di TNI itu sangat susah dan berat sekali. Karena perintah atasan jika salah sedikit saja, negara bisa fatal. Saya yakin sekali orang orang yang sudah menjadi jabatan top di TNI itu orang yang sangat pinter sekali, contoh: SBY, Agum Gumelar, Gatot Nurmantyo. Mereka orang orang hebat, meski secara umum TNI itu kolot, saya yakin setidaknya ketiga orang tersebut memiliki wawasan yang sangat luas dan cerdas.
Nah karena terbiasa dengan hanya mengikuti perintah, maka wajar jika TNI "level bawah" memiliki pola pikir yang kolot. Apakah salah? tentu tidak.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Response to "kolotnya budaya TNI"
Posting Komentar