Apakah ini bagus? ternyata ini cukup bagus! setelah riset dan searching2, turnover karyawan di level UMKM itu ternyata 10% dari total karyawan. Karyawan saya ±30 orang, 10% nya adalah 3 orang. Maka resign 1-2 orang per bulan itu masih kehitung bagus.
Karyawan saya itu mayoritas berpendidikan SMA ke bawah. Hanya beberapa orang saja yang S1.
Selidik punya selidik, mayoritas karyawan keluar di level UMKM itu adalah karena TIDAK BISA CULTURE FIT, alias tidak cocok dengan budaya perusahaan yang mereka masuki.
tonton video ini untuk versi video:
pernah denger alesan alesan ini:
bos nya galak
temen nya ga bagus
bos nya ga ngerti karyawan
bos nya . . [you name it]
bos nya ....[you name it]
teman nya . . [you name it]
teman nya ....[you name it]
itu semua berporos kalau si karyawan ga cocok sama budaya perusahaan, bukan si bos perusahaan itu jelek. Buktinya perusahaan itu masih ada meski si karyawan tersebut cabut kan? kasian sekali si bos itu, dijelek2i karyawan yang resign, padahal si karyawan resign dapat makan dari si bos. he he
Dengan ini saya jadi pilah pilah lagi untuk cari karyawan, sekarang saya lebih mengutamakan karakter si calon karyawan yang cocok dengan perusahaan saya atau tidak ketimbang kemampuan dia bekerja.
Fakta ini ngasih pelajaran buat saya, banyaknya pengangguran bukan karena tidak adanya lapangan kerja. tapi kalangan SIAP KERJA itu hanya mencari yang COCOK dengan dirinya. Alias manja, alias malas. duh maaf jadi terbawa emosi. hehe...
Dengan ini saya jadi pilah pilah lagi untuk cari karyawan, sekarang saya lebih mengutamakan karakter si calon karyawan yang cocok dengan perusahaan saya atau tidak ketimbang kemampuan dia bekerja.
Fakta ini ngasih pelajaran buat saya, banyaknya pengangguran bukan karena tidak adanya lapangan kerja. tapi kalangan SIAP KERJA itu hanya mencari yang COCOK dengan dirinya. Alias manja, alias malas. duh maaf jadi terbawa emosi. hehe...
0 Response to "Alasan Utama Karyawan Berhenti di Level UMKM"
Posting Komentar