Masih bingung ya? jadi kalau nolong orang itu harus ikhlas, jangan seakan akan kita ngutangin orang yang ditolong dan nagih pertolongan kita suatu hari. Minta di-terima-kasih-i juga terhitungnya nagih loh.
Kalau kata Aa Gym, rumusnya supaya ikhlas adalah: LAKUKAN + LUPAKAN. Sesudah melakukan kebaikan apapun itu, segera lupakan. Makannya beruntung sekali orang yang pelupa, karena kaman sekarang kalau mau nyatet hal hal penting bisa dengan mudah melalui HP, sedangkan kebaikan yang dilakukan kan ga pernah dicatet ya ga?
Balik lagi, jujur saya kesal sekali dibilang tidak tahu terimakasih, padahal saya tidak meminta pertolongan tersebut. Alias saya sudah memikirkan cara lain memenuhi keperluan saya tanpa melalui orang itu. Saya yakin orang itu tidaklah berniat buruk, hanya saja yang dia lakukan kurang tepat, harusnya komunikasi dulu dengan saya apakah mau ditolong atau tidak. Karena dalam kehidupan ini ga semua orang mau ditolong loh!
Contoh saja pengemis di pinggir jalan, saya sih yakin mereka sudah berkali kali ditangkep dan "diberdayakan", tapi tetep aja ngemis. Kita lihatnya kasian dan pengen nolong untuk menjadi lebih baik, tapi mereka ya tetep milih ngemis, mereka ga mau ditolong. Baca: Haruskah Ngasih ke Pak Ogah?
Hidup memang harus saling tolong menolong, tapi dengan ikhlas. Kalau tolong menolong tapi ada "sesuatu" di belakang itu, apa bedanya dengan retenir?
0 Response to "Nolong Orang atau Ngutangin Orang?"
Posting Komentar