Nah masalahnya tau darimana itu kompetitor kita?
Jawaban simplenya: kompetitor adalah penjual yang menjual barang di kategori yang sama dengan kita. Semisal anda berjualan ayam goreng, tentu kompetitornya adalah penjual ayam goreng lainnya..Jawaban kompleks: sebenarnya ada juga pergeseran kompetisi ke produk yang tidak se-kategori, ini disebut dengan disrupstion (baca: Review Buku: Disruption - Rhenald Kasali). Semisal anda berjualan Nasi Goreng, sebelah anda jualan Burger, ini produk yang berbeda tapi saling berkompetisi, karena orang tidak akan makan Nasi Goreng dan Burger secara bersamaan kan?
Lalu.... bagaimana cara memantau kompetitor?
List dulu kompetitor
Yang pertama harus dilakukan adalah list dulu kompetitor anda, tidak perlu semuanya. kalau semuanya terlalu banyak juga pusing. Utamakan yang paling mirip dengan bisnis anda. Semisal kalau anda bisnis yang langsung ke pelanggan, ya cari kompetitor yang sama seperti itu, jangan list kompetitor yang sistem keagenan.Setelah menemukan bisnis yang mirip mulai dari produknya sampai model bisnisnya. Masukkan juga ke daftar bisnis yang jadi penguasa pasar. Misalkan kalau di dunia fashion wanita itu penguasa pasarnya bisa dibilang Mayoutfit (yang orderannya bisa 2000 paket per hari), sedangkan anda baru 20 paket perhari. Meski ini jauh berbeda, tetep anda harus memasukkan si Mayoutfit di daftar kompetitor anda.
Yang terakhir adalah masukkan pendatang baru yang terlihat progressif di list kompetitor anda.
Kalau saya menempatkan 6 kompetitor dalam daftar list saya. Kalau udah punya listnya terus diapain?
Follow Socmednya
Oh ini penting banget loh.. Meski anda berkompetisi, ga boleh jadi ga suka sama brand kompetitor anda dan malah ga follow socmednya. Simplenya gini, anda tidak boleh ketinggalan up2date dengan kompetitor kompetitor anda. Jadi kalau anda follow socmed mereka, ya tinggal ikuti aja, dan siap bertindak (meniru) jika ada sesuatu yang bagus di luar nalar anda. Simple kan?Ambil Data Marketplace-nya
Wah ini terbantu banget jaman sekarang dengan marketplace, memantau kompetitor jadi lebih mudah. Kenapa? karena kita bisa cek reputasi mereka dalam berjualan! dan bisa kita bandingkan dengan reputasi kita. Reputasi itu meliputi jumlah ulasan, skor ulasan, komplain dari pelanggan, dlsb.Sebenernya dari Instagram juga sudah agak kelihatan sihh, kita bisa cek followersnya, bisa cek komen komen nya, tapi IG ini ga terlalu mengarah ke penjualan. Ada kok brand dengan followers banyak, tapi penjualan relatif sepi.
Saya mengambil angka angka marketplace dari kompetitor saya, setiap hari! secara manual loh... ini contohnya:
penjualan kompetitor Bajuyuli di Shopee |
Anehnya beberapa teman saya, menganggap memantau kompetitor sedetil ini tidak penting. Duh padahal banyak sekali yang bisa diambil pelajaran terhadap pantauan kompetitor seperti ini.
Semoga bermanfaat.
Itu bisa dapat data seperti itu apa dari dasboard akun shoppe seller kang?
BalasHapusoh bukan, itu kami scrap sendiri dari jumlah ulasan di Shopee. itu kami isi setiap hari (scrap manual) hehe.
HapusGimana kang caranya hehe
Hapus