Review Buku Sapiens - Yuval Noah Harari
Buku 21 Lessons Yuval Noah Harari |
Buku ini sejujurnya yang saya punya adalah buku bajakan, di foto terlihat karet kan? itu bukunya lepas lepas, beli buku ini sebelum saya nulis: Kapok Beli Buku Bajakan, jadi maafkan ya, tolong jangan diikuti.
dari ketiga buku ini, sebenernya intinya sama aja sih. Semuanya ngebahas sejarah manusia dari sudut pandang makro, bukan sudut pandang puluhan taun, tapi sudut pandang jutaan taun. Tapi apa iya manusia udah ada jutaan taun lalu? nah karena si Yuval Noah Harari ini fans setia teori evolusi Darwin, dia sih percaya kalau manusia itu turunan monyet.
Apa anda percaya kalau manusia itu turunan / evolusi dari monyet? setau saya monyet dari dulu gitu gitu aja, ga ada tuh yang tiba2 lahir agak mirip2 manusia. Belum lagi di Al Quran kan jelas, manusia itu bukan turunan monyet, tapi turunan nabi Adam A.S.
Makannya buku ini sangat tidak saya rekomendasikan buat temen temen yang masih labil dalam beragama, karena ketiga buku ini betul2 dipandang dari sudut pandang yang "berat sebelah". "berat sebelah" dalam artian sudah menganggap/berasumsi bahwa Tuhan tidak ada, bahwa science bertentangan dengan konsep ketuhanan. Ga adil banget kan? padahal bukankah kita yang bergama menganggap bahwa Science itu logis? begitu juga agama atau Tuhan kita juga sangat logis sekali bukan?
Jadi menurut saya buat orang yang fans berat sekuler, fans berat Darwin, tolonglah berpikir yang adil. Kalau anda menjujung tinggi kebenaran ilmiah (kaidah science), maka jangan judge berat sebelah. Bagaimana mungkin menganggap fans berat kebenaran ilmiah yang objektif, tapi selalu mengasuimsikan terlebih dahulu bahwa Tuhan tidak ada? ini sesat
Si Yuval Noah Harari ini dalam bukunya selalu membela kaum Gay, ya karena dia gay! ya wajar lah ya.. jadi saya tidak bisa menyangkal dia, wong dia udah gay duluan, jadi wajar saja membela kaumnya sendiri. Jadi menurut dia gay itu normal, ya menurut saya gay itu salah. Amaluna amalukum.
Ya di atas adalah kritk saya ke si penulis ini, tapi ada bagusnya juga loh buku ini. Buku ini membuka cakrawala saya tentang teknologi masa depan. Apakah akan ada robot menyerupai manusia? Bioteknologi akankah berkembang pesat? dan yang paling saya suka adalah teori KAUM TAK BERGUNA.
Saya hanya bahas soal teori KAUM TAK BERGUNA, jadi menurut buku ini jika teknologi semakin maju, otomatisasi semakin mudah dan murah, akan mencapai suatu titik dimana banyak pekerja yang tidak punya skill apa apa akan menganggur, dan menjadi KAUM TAK BERGUNA. Ya ini sangat mungkin terjadi! satu-satunya skill yang bisa menangkal anda supaya tidak menjadi kaum yang tidak berguna adalah dengan memperdalam skill NGULIK!
Ngulik itu penting sekali di zaman now, teori yang kita pelajari beberapa tahun lalu bisa sangat tidak berguna di zaman sekarang. Kalau anda tidak bisa ngulik, akan sulit sekali beradaptasi di zaman ini. Dan faktanya di lapangan, saya melihat sendiri karyawan saya itu hanya segelintir saja yang punya kompetensi ngulik. Selebihnya lebih seperti budaya lama yang "minta disuapin"
Tapi sayang sekali, skill ngulik tidak diajarkan di sekolah, skill ngulik tidak menjadi syarat seorang siswa untuk lulus sekolah, skill ngulik juga tidak menjadi syarat seorang mahasiswa lulus kuliah. Padahal skill ngulik ini sangat penting sekali.
Jadi harusnya skill ngulik ini bisa didapatkan seseorang dari keluarga terdekatnya, apalagi kalau masih kecil. Kembali ke makna dasarnya, apa sih itu ngulik? ngulik itu problem solving! Jadi baiknya orang tua zaman now, jangan terlalu ngasih solusi ke anak, biarkan dia nangis, biarkan dia marah marah, sehingga dia mencari cara untuk menyelesaikan masalahnya sendiri. Latih ini terus sejak kecil, Insya Allah ini adalah cikal bakal kompetensi ngulik.
semoga bermanfaat.
0 Response to "Review Buku: 21 Lessons, 21 Adab untuk Abad ke 21 - Yuval Noah Harari"
Posting Komentar