Membuat konten banyak yang view itu masih tanda tanya besar buat saya, dan mungkin bagi praktisi blogger yang lain juga. Mulai dari SEO nya, kualitas penulisannya, konteks nya, dan lain sebagainya. Tidak ada rumus baku untuk membuat konten kita banyak yang lihat. Berdasarkan hal ini lah, daripada saya pusing memikirkan konten dengan kualitas tinggi tapi belum tentu ada yang view, mending saya buat konten sebanyak banyaknya, dengan harapan ada keberuntungan 1 dari sekian konten tersebut jadi banyak yang view.
Lalu channel Youtube yang sedang saya garap juga menggunakan prinsip itu, di channel itu saat ini sudah ada 2000 video tutorial, dan dari kesemuanya adalah video unik. Alias kami recording sendiri, tanpa comot comot konten orang. Channel ini digarap oleh 4 orang termasuk saya sendiri, dengan produktivitas rata rata per hari nya adalah 15 video. Sama dengan blog ini, dari seabrek kuantitas video tersebut, ga semuanya banyak dilihat kok. Bahkan ada yang 0 view! tapi ada juga yang puluhan ribu view. Itulah mengapa subscirber kami itu hanya 13rb-an, tapi view nya udah nyampe lebih dari 3jt.
Banyak hal di dunia ini yang akan berhasil jika kita mengutamakan kuantiti dulu baru kualitas. Contoh saja C. Ronaldo, apakah dia jarang latihan? saya yakin menu latihan dia sangatlah padat, mangkannya bisa jago dan jadi manusia paling terkenal yang masih hidup saat ini. Karena dia banyak latihan (kuantiti yang banyak), menghasilkan kualitas skill yang baik.
Ada teori yang bilang, jika anda ingin jago (pakar) dalam 1 hal, anda harus melakukan hal tersebut kurang lebih minimal 10rb jam! baca juga: https://www.garoblogz.com/2020/02/review-buku-outliers-malcolm-gladwell.html
Beatles manggung 10rb jam! |
Per artikel ini ditulis, blog saya ini terdiri dari 270an post. Saya rata rata bikin 1 postingan itu menghabiskan waktu 20 menit, maka saya baru menghabiskan sekitar 90 jam menulis. Masih sangat jauh dari 10ribu jam. Jadi kira kira saya membutuhkan 30rb postingan blog lagi untuk bisa disebut penulis yang handal. Perjjalanan masih panjang.
0 Response to "Quantity atau Quality?"
Posting Komentar