ilustrasi wisuda |
Saya lulus S1 tahun 2013, lulus S2 tahun 2020. Sejauh ini belum pernah tuh saya merasa ijazah saya menjadi faktor penentu dalam karir saya.
Sebelumnya saya kerja di perusahaan multinational dari Singapura, ceritanya bisa baca di sini: Suka Duka Bekerja di Malaysia. Rasa rasanya saya diterima di sana tidak ada faktor ijazah sebagai penentu, atau jangan -jangan ijazah saya belum pernah dilihat lagi oleh atasan saya. hehe..
Terus sekarang setelah resign dan jadi full-time bisnis, hampir tidak pernah saya ngeluarin ijazah saya, kecuali pas daftar S2 di taun 2018 yang lalu. Per artikel ini ditulis, saya lagi menunggu jadwal wisuda S2, yang Insya Allah dilaksanakan Juli 2020 via online. Jujur aja karena saya tidak ngebet dengan Ijazah, dan wisudanya pun ga ada suasana wisuda beneran, jadi saya ga ada "nafsu" tuh untuk wisuda nanti.
Itu pengalaman yang saya alami soal ijazah, sekarang kalau orang lain seperti apa? saya mulai dengan karyawan saya..
Hampir 90% karyawan saya, saya tidak pernah lihat ijazahnya! memang ini ga penting, mungkin karena mayoritas karyawan saya adalah lulusan di bawah SMA, jadi mau sekolah mana saja tidak ada bedanya, yang penting kinerja dan etos kerjanya.
Tapi bagaimana yang S1? karyawan S1 saya hanya 2-3 orang saja, yes saya lihat ijazahnya, hanya ini bukan faktor dia keterima atau tidak. Hanya untuk verifikasi dia bener ga udah lulus S1, inipun hanya saya lihat ketika wawancara kerja, selebihnya ga pernah tuh saya cek lagi. Dan ujung2nya saya tetap memperkejakan orang berdasarkan hasil wawancara, pengalaman, dan feeling. Saya pernah memperkerjakan lulusan S1, dari universitas yang sangat tidak terkenal (maaf), tapi kerjanya bagus tuh, cuman sayang dia udah resign beberapa bulan yang lalu.
Bagaimana di tempat lain? Saya lihat fenomena kerja dari rumah, kerja di cafe, dan kerja remote sudah sangat lumrah. Apalagi di dunia programming, developer, webdeveloper, design, video editing, dst... Apa si perusahaan mementingkan ijazah dengan model kerja seperti itu? saya rasa tidak, kehadiran fisik saja tidak mereka hiraukan, apalagi hanya ijazah yang faktanya tidak berkorelasi poisitif terhadap kinerja karyawan.
Saya pribadi pun pernah melempar beberapa project web developer bisnis saya ke vendor, saya kenal orang tersebut, dan dia otodidak! hasilnya bagus tidak? ya hasilnya bagus, dan yang penting dia GETTING THINGS DONE! saya pernah ber-proyek dengan teman 1 almamater (ITB), hasilnya gmn? projek mangkrak ga dikerjain
Tapi ironisnya, saya masih mendengar ada perusahaan yang menahan ijazah karyawannya jika tidak memenuhi target masa kerja tertentu. Ini saya dengar dari karyawan saya yang menceritakan tempat dia kerja sebelumnya, dan ini sering kali saya dengar.
Jadi kesimpulannya:
1. Jika anda tidak akan menjadi PNS, ijazah itu tidak penting
2. Ijazah hanya memverifikasi bahwa anda adalah lulusan strata tertentu
3. Bagus tidaknya kinerja seseorang tidak ditentukan oleh ijazah
Semoga bermanfaat.
0 Response to "Seberapa Pentingkah Ijazah?"
Posting Komentar