Berapa Gross Profit yang Baik?

definisi singkat

Gross profit = keuntungan kotor = (penjualan - harga produksi) / penjualan

Net profit = keuntungan bersih blm pajak = (Gross profit - biaya operasional) / panjualan

Apakah semakin besar Gross Profit semakin besar juga Net Profit? belum tentu. ada loh bisnis yang Gross Profit nya besar, tapi malah rugi. Tapi kalau Net Profit besar, pasti Gross Profitnya juga besar.

Saya lebih suka "main2" dengan gross profit ketimbang dengan net profit, karena lebih bisa sambil membayangkan produk yang saya juga. Ketimbang harus mikirin net profit yang kompleks, karena variable variablenya banyak banget, ada yang fix cost seperti gaji, listrik, kontrakan. Ada juga yang variable cost seperti ongkir, transport, dan lain sebagainya.

Berapa sih Gross Profit yang baik untuk suatu bisnis?

Saya tidak akan paparkan data dan kajian ilmiahnya, saya hanya akan share apa yang saya alami. Karena saya sudah mencoba beberapa angka Gross Profit, dan memantau pricing kompetitor saya.

35% adalah angka minimal gross profit / keuntungan kotor jika suatu bisnis ingin berkembang. Ingat ini minimal banget ya. lebih besar lebih baik

Kurang dari itu, harga memang jadi lebih murah, dan anda mungkin menjadi penjual yang laris manis, tapi bisnis anda susah sekali untuk berkembang. Mau nambah karyawan? mau R&D produk yang lebih ok? mau branding budget besar? wah susah

Post pengeluaran paling umum adalah gaji karyawan dan marketing. Gaji karyawan saya ±15% dari omset, marketing ±5% dari omset. Dengan ini aja saya menyisakan 35 - 15 - 5 = 15% untuk net profit. dari 15% sisa itu dibagi bagi lagi ke opersaional lainnya, R&D, dan masih banyak lagi. Mepet banget. Makannya jika 35%, bisnis anda (insya Allah) akan bertahan, dan bisa berkembang pesat atau tidak itu chance nya 50:50

Sekarang bagaimana kalau di bawah 35%? misal memasang gross profit 20%, wah itu berat sekali. udah kelibas sama gaji dan marketing. Kecuali kalau anda masih terjun teknis, masih jadi kasir, masih jadi CS. habis waktu anda kalau turun ke teknis seperti itu. Lalu yang mau mikirin strategi ke depannya siapa?

Nah (mungkin) karena teori ini lah mengapa Toko Bangunan yang ramai dan biasanya murah, tokonya ya gitu gitu aja. Bisnisnya ya gitu gitu aja. Si yang empunya sih memang jadi tambah sejahtera, tapi ya gitu gitu aja, bahkan mewariskan anaknya supaya jadi kasir toko tersebut.

Ya itu aja semoga bermanfaat buat temen temen semua, saya juga masih berusaha untuk scale up bisnis saya. Masih mengkaji apakah harus menaikkan harga atau tidak, karena keputusan ini berat sekali.

Bagikan di Facebook

Bagikan di Twitter