Duh judulnya panjang banget, bingung nyari padanan kata yang pas.
Saya itu jarang sekali ngeklik iklan, baik di Youtube, blog, apalagi saat baca koran online, paling banyak juga 1x sebulan saya klik iklan.
Lalu saya sebel sama iklan di Sosmed yang klikbait, apalagi yang nyambung nyambungin dengan doa, misalnya: "comment amin supaya kita semua dilindungi bla bla bla bla"
Mendasar hal itu kalau saya ngiklan di Sosmed, saya hanya akan buat iklan yang menurut saya saya bakalan klik.. eh ternyata... saya salah..
Saya menyamakan diri saya sendiri dengan target pasar, padahal target pasar saya adalah ibu-ibu muda, saya sendiri bapa-bapa muda, jadi dari karakter sebenernya sudah jauh berbeda. ternyata ini fatal..
Tips tips iklan yang bertebaran di internet itu walaupun menurut saya "kampungan" dan "ga menarik" buat saya, ternyata menarik buat orang lain. Dan ternyata itu efektif!
Khusus sosmed, saya liat belakangan iklan yang efektif itu yang engagement nya tinggi. Bisa menyematkan hal hal seperti doa, klik-bait, pertanyaan, giveaway, quiz, dan lain sebagainya. Dan saya baru mempraktekkan hal ini seminggu kebelakang, hasilnya lumayan juga.
Meskipun iklan yang saya luncurkan melawan hati nurani saya, tapi in the name of OMSET, ya mau gimana lagi. hehe
Pilihannaya cuma 2, ngasih makan terus ego pribadi atau mau bisnis berkembang?
Jadi kesimpulannya, dalam beriklan itu kita harus objektif. Apa yang kita pribadi tidak suka, belum tentu calon pelanggan kita tidak suka. Apa yang menurut kita bagus, belum tentu menurut pelanggan bagus. Apa yang menurut kita iklan yang menggugah, belum tentu menurut calon pembeli kita. Ini namanya selera, selera orang beda beda, dan itu tidak bisa disalahkan.
Susah sekali untuk objektif dalam hal ini. Makannya saran saya, untuk beriklan di sosmed, alangkah baiknya anda punya partner untuk evaluasi tampilan iklan. Mulai dari gambar/video dan caption nya. Jangan puas dengan apa yang menurut anda sendiri bagus.
Belakangan saya diskusi dengan istri saya soal ini, dan bener aja, ternyata saya dan istri saja berbeda pendapat. Apalagi dengan calon pembeli?
Selamat mencoba mempraktekkan.
0 Response to "Trik Iklan: Jangan Menganggap Target Pasar Sama Dengan Diri Sendiri"
Posting Komentar