Apa itu False Positif? Apa it False Negatif?
secara bahasa, artinya itu positif palsu dan negatif palsu. Secara bebas, khususnya dalam bisnis, artinya sbb:
False Positif: keadaan dimana penjualan naik / omset naik / profit naik diakibatkan oleh hal hal yang di luar kendali kita. contohnya: lebaran.
False Negatif: kebalikannya, jadi kita mengalami penurunan penjualan tapi itu di luar kendali kita. contohnya: krisis,
Loh kek lebaran = false positif?
ya betul itu adalah positif palsu. Setau saya hampir semua perdagangan itu naik ketika menjelang lebaran, apalagi baju dan makanan. Lantas karena kita tahu omset kita tinggi saat lebaran, apakah kita akan produksi sama banyaknya setelah lebaran? oh tentu tidak bukan?
Ya itu lah false positif. Kalau lebaran sih enak, terprediksi, dan waktunya jelas. kalau false positif yang lain yang bikin bingung.
Sebagai contoh ternyata penjualan saya super tinggi ketika tahun ke-2 berbisnis itu karena campur tangan Shopee. Jadi di Shopee itu tidak ada persaingan sempurna, pasti ada seller seller yang dipromosikan oleh Shopee dengan banyak pertimbangan. Kejadian ini saya alami di tahun ke-2 Bajuyuli. Hasilnya di tahun itu omset kami tinggi sekali dengan biaya marketing yang super duper rendah, ga sampai 5%!
Jeleknya, memasuki tahun ke-5 sepertinya kami sudah ga "dilirik"oleh Shopee, jadinya kami susah sekali mengulangi kegemilangan tahun ke-2 dengan budget marketing hanya 5%.
Ditambah parah lagi, hal ini baru saya sadari sekarang. Kalau saja waktu tahun ke-2 tersebut saya sadar akan hal ini, pasti saya akan menggunakan keuntungan ke investasi jangka panjang seperti branding, atau save uangnya untuk marketing tahun berikutnya.
inilah bahayanya false positif.
Solusi menghadapi false positif dan false negatif?
Solusinya tidaklah mudah. tapi satu satunya solusi adalah:
Anda harus tahu kenapa anda untung, dan anda harus tau kenapa anda rugi.
Ini harus jelas dan terperinci, jelas datanya, dan terpercaya datanya. Kalau hanya "feeling" aja, ga valid.
Ini beneran susah loh. Saya ketika mendapatkan penjualan yang tinggi, sering sombong dengan "oh brarti produk saya bagus", "oh berarti saya jago". Senang karena mendapatkan penjualan yang baik, malah terjerumus ke kesombongan. ini bahaya
Dan ketika penjualan turun, paling gampang emang bilang "eh pasar lg turun ya?" atau yang lagi ngetrend sekarang "gara gara Covid". ini jauh lebih bahaya lagi, udah mah profit kecil, sombong pula.
Kalau kita berhasil mengetahui penyebab keuntungan dan kerugian yang dialami, simple, tinggal teruskan penyebab keuntungan dan tinggal meninggalkna penyebab kerugian. enak kan? ya ga segampang itu sih sebenernya. hihihi
0 Response to "False Positif dan False Negatif dalam Bisnis"
Posting Komentar