Kolam pemancingan ikan Cikamuning Padalarang |
Mungkin karena saya orangnya kurang sabaran ya kali ya, saya suka menuntut semuanya serba cepat. nah kalau mancing kan kebanyakan duduk bengong dan menunggu, makannya saya merasa ini "ga banget"..
Sedangkan bagi orang yang mancing, ngeliat saya buka laptop di minggu pagi pas acara keluarga besar justru yang "ga banget". mendingan juga mancing dan bercengkrama dengan keluarga.
Jadi ini soal perspektif aja. Saya ga suka mancing, sodara saya suka. Saya suka kerja di hari minggu, sodara saya tidak. Indahnya saling memahami, indahnya saling menghromati..
Buat saya, pergi jauh ke kolam pemancingan, nongkrongin alat pancing berjam jam, lalu ikannya ditimbang kan kita bayar, itu kaya orang ga ada kerjaan.
Buat sodara saya, jauh jauh pergi ke kolam pemancingan, ga manfaatin fasilitas bisa mancing, malah buka laptop, itu meaningless.
Kalau dibahas perbedaan sudut pandangnya terus menerus bisa ga habis habis, hehe. Ya intinya saya ga suka mancing aja.
Saya pengen bahas kolam pemancingan dari segi bisnis..
Menurut saya kolam pemancingan ini bisnis yang akan susah berkembang. kenapa?
pertama, membutuhkan lahan yang luas tapi dipakai sedikit sekali. Dari gambar di atas aja udah keliatan, kolamnya gede banget, lalu pemancing hanya bisa di sekitaran kolam. Itupun ga bisa dempet2an kan, karena bisa bisa kail pancing saling terkait satu sama lain. nilai value per square meternya rendah sekali, sekarang bayangkan dengan konser musik (sebelum pandemik), value per square meternya gede banget kan?
Service level karyawan yang rendah, sehingga harus diakalin dengan nambah kuantitas karyawan. Maksudnya gini, kalau 1 kolam pemancingan punya 1 karyawan, dan yang mancing ada 10 orang, karyawan itu ga bisa ngeladenin 10 org itu dengan baik, karena lahan yang luas tadi. Mengharuskan dia pergi ke sana kemari lebih lama, belum lagi kalau harus ngambil umpan di gudang, atau benerin kail pancing. Alhasil harus nambah karyawan, jadi 2 atau 3? coba bayangkan warteg, mbak yang ngambilin nasi cukup 1 orang kan? mau berapapun orang yang datang makan di warteg, pramu sajinya cukup 1 aja. Servicel level tinggi, pemenuhan optimal.
Revenue stream kecil. Sebenernya saya baru 2x dateng ke tempat pemancingan, dan keduanya itu nge-charge pengunjung dengan jumlah kiloan ikan yang berhasil kepancing. Harganya jelas jauh di atas harga di pasar ya.. Tapi kalau saya ga dapet ikan, apa saya ga perlu bayar? trus apa ada pemancing yang bisa dapetin 1 ton sehari? kan ga mungkin.... Dari ilustrasi ini udah menunjukkan revnue stream kolam pemancingan sangat terbatas, dan ga bisa scale up. Jadinya pemasukkan sangat terukur, dan relatif kecil.
nah kesimpulannya, jika saya punya lahan dan uang apakah akan saya bikin kolam pemancingan? jawabannya jelas tidak! Mending bikin kontrakan petak ketimbang kolam pemancingan, hehe..
itu aja, semoga bermanfaat.
0 Response to "Bisnis Kolam Pemancingan?"
Posting Komentar