Eh baca buku baru (48 Laws of Power), menemukan hal yang sama. Ditulis oleh orang barat, bukan oleh orang Islam.
More you say, more you like a foolish |
Sedangkan artikel sebelumnya saya menyadur prekataan Ali bin Abi Thalib R.A., masya Allah... mau ragu apa lagi dengan agama Islam?
bedanya buku ini menjabarkan lebih detil soal konsep ini. Ternyata berlaku kebalikan loh. Semakin banyak bicara keliatan bodoh, semakin sedikit bicara menunjukkan karismatik dan power.
Sebenernya saya ga terlalu sepakat sih dengan teori itu, menurut saya orang yang banyak bicara jelas konfirm kalau dia orang bodoh, tapi kalau sedikit bicara belum tentu dia bodoh.
Saya punya kawan lama (semoga dia sehat), udah lama ga ketemu sih, ga banyak omong, tapi "bodoh" tuh. maaf. Pernah kerja bareng, dikrain ngerti apa tugasnya, ehhh malah salah, kalau sekali dua kali sih gpp, eh berulang ulang. Berarti dia ga banyak bicara bukan karena karismatik atau punya power, tapi ya karena pendiem aja orangnya...
Kalau teori ini disematkan ke orang yang sudah mature, berpengalaman, atau berkedudukan tinggi, baru deh cocok banget. Emang di buku itu juga disebutin, kalau raja Prancis (Louis IXV), ga banyak ngomong... Perkataan yang paling terkenal katanya: "i shall see"
Jadi itu ceritanya si raja lagi dikasih pertimbangan oleh para penasihatnya, ga banyak omong, hanya komentar itu aja... eh tau tau minggu depan udah tereksekusi sesuai pilihan si raja.. Keren juga.. tapi ga diceritain sih apakah keputusannya berhasil atau tidak.
Lanjutan dari teori itu, kata si buku, lebih baik terlihat bodoh karena tindakan daripada terlihat bodoh karena ucapan.. wow bener juga!!!
Kalau kita bertindak bodoh / salah, orang akan mudah memaafkan kalau kita ga banyak bicara, orang akan lebih memaklumi. Tapi kalau banyak bicara? orang udah enek duluan, apalagi kalau dibarengi dengan tindakan yang bodoh / salah, double kuadrat deh.. can't be!
ya begitulah... stop talking, start action...
0 Response to "More You Say, More You Like a Foolish"
Posting Komentar