baru hari ini semenjak pandemi, saya jumatan TANPA jaga jarak, dan mayoritas jamaah ga pake masker!
Serius!, tegang saya.
 |
| Jumatan tidak jaga jarak |
Kok bapa bapa di sana tadi pada santai ya? kok dari DKM ga ada peraturan jaga jarak? padahal kan dari pemerintah sudah sangat jelas kampanye 3M nya.
Alasan yang paling logis adalah warga sekitar masjid yang saya datengi tadi, TIDAK ADA yang positif. Atau belum ada korban jiwa. Bagaimana mungkin orang orang pada berani berdekatan, kalau ternyata ada tetangganya yang positif covid atau bahkan sampai meninggal?
Alasan yang agak ga logis, tapi mungkin. Warga di sekitar masjid itu, ga ada yang percaya sama anjuran pemerintah. Menganggap remeh. Jangan jangan terhasut teori konspirasi. hehe
Warga di sana ga mungkin ga tau soal 3M, sangat tidak mungkin ga tau 3M. Di TV kampanye ini selalu digaungkan, dan saya yakin jamaah2 masjid tadi pengkonsumsi media TV kok, karena mayoirtas angkatan tua.
Menurut anda, masjid yang saya datangi tadi masuk ke dalam gang atau di komplek perumahan?
yes jawabannya di dalam gang sempit!
Maaf, sepengetahuan saya. Orang yang tinggal di gang itu berasal dari ekonomi menengah ke bawah, ekonomi menengah ke bawah karena pendidikan yang rendah. Jadi apa mungkin jamaah masjid tadi adalah orang yang "kurang berpendidikan" sehingga kesadaran akan kesehatannya rendah? bukti lain, kelas menengah ke bawah lebih banyak yang merokok ketimbang menengah ke atas. dan seterusnya seterusnya...
di sisi lain, masjid yang di dalam komplek perumahan saya lihat sangat sangat patuh dalam menjaga protokol kesehatan. Mereka sadar akan kesehatan. Rata rata memang dari orang yang berpendidikan baik, meskipun tidak melulu dari kalangan menengah ke atas.
Sedih ya...
Mungkin inilah yang dibilang, orang miskin semakin terpuruk, dan orang kaya semakin kaya. Bodoh semakin bodoh, pintar semakin pintar. pernah denger?
ya begitulah curhatan ini, semoga pandemi ini segera berakhir. aamiiin []
0 Response to "Jumatan di Era Pandemi"
Posting Komentar