Mungkin yang umum terjadi di masyarakat dilarang karena berbenturan dengan hal-hal yang haram...
Kalau konteks keluarga, pelarangan terjadi karena anak kecil ga ngerti akan baik buruknya sesuatu...
ya ini sah sah saja.. karena pelarangan-pelarangan yang terjadi di masyarakat pada dasarnya untuk kebaikan bersama kok. Orang yang melarang, memiliki visi supaya jadi lebih baik kepada orang yang dikasih tau..
Tapi masalahnyaa.....
Kalau ngelarang doang, ini bisa fatal.. harus disertakan dengan saran apa yang harus dilakukan..
Sebagai contoh...
Ada pak Ustad melihat anak muda mabuk2an.. Lalu sang Ustad membentak dan melarang bilang bahwa minuman keras itu HARAM! --> ini dari sisi pak Ustad..
Si anak muda bilang: "ayah saya mabuk2an jg, ibu saya mabuk2an juga, masa saya ga boleh?"
tetottttt!!!
Pasti bingung si pak Ustad mau jawab apa.
Memang mutlak dalam Islam bahwa minuman keras haram.. Tapi buat si anak muda, ilmunya terbatas, imannya juga terbatas. Karena ilmu adalah pupuk iman.
Lebih tepatnya pak Ustad tuh jangan hanya melarang, tapi ajak dialog. Cari sumber masalahnya kenapa si anak muda sampai mabuk2an. bantu anak muda tersebut menemukan solusi buat hidupanya, bantu anak tersebut utk dapet hidayah. daaan seterusnya...
alangkah indahnya jika seperti ini.
Sebenernya kalau ustad beneran sih saya yakin bakal melakukan hal seperti ini, karena punya ilmu..
Yang sering terjadi di lapangan adalah orang yang ilmunya masih cetek, langsung melarang larang orang. Saking semangatnya.. Perlu diacungkan jempol soal semangatnya, tapi hal ini kurang tepat...
Sangat rawan terjadi gesekan antar masyarakat... Perkiraan saya, dari sini lah terjadi cebong kampret. Cebong Kampret kan di lapisan masyarakat umum / netizen.. Kalau di kalangan Ustad / Top Politik / Tokoh Masyarakat? ga terjadi. ya begitulah...
nyambung juga soal pekerjaan..
Kalau anda ada pengharapan kepada karyawan untuk JANGAN A JANGAN B JANGAN C, anda jg harus ngasih saran gimana supaya si karyawan tidak terjerumus ke A B dan C.
Misal JANGAN TELAT! kalau anda ketemu karyawan yang sering telat, jangan cuma ngelarang. kalau kaya gini tinggal tunggu waktu orangnya cabut dari perusahaan anda. Ajak dialog! cari akar masalahnya. Larang sikap telatnya si karyawan lalu berikan saran supaya dia ga telat lagi. indah bukan?
ya begitulah..
So.... Siapapun anda, ketika melarang, please kasih juga saran! supaya hidup kita lebih ringan untuk semuanya.. aamiin.. []
0 Response to "Melarang Harus ada Saran!"
Posting Komentar