Jadi Daarut Tauhid itu ada program namanya SSG, Santri Siap Guna.. maksudnya pesantren / diklat sebentar, katanya sih ada kelas wwekend, diharapkan bisa menjadi manusia yang berguna jika setelah lulus..
Aa gym menjabarkan tujuan tujuan SSG, dan yang paling saya inget adalah "mendidik PELOPOR". hmmm keren juga, bukan pintar, bukan ibadahnya banyak, bukan hafalannya banyak, tapi jadi PELOPOR...
apa sih pelopor? pelopor adalah orang yang take-action pertama kali. definisi kata ini sangat dekat dengan inisiatif.
Apakah pelopor itu penting? yes penting.. di era digital ini, menjadi anonymous semakin gampang, orang akan semakin skeptis, ini salah satu teori Crowd psychology.
Jadi katanya, kalau kita ada di dalam kerumunan yang sangat banyak, lalu tiba tiba ada orang jatuh pingsan, orang yang di crowd akan lebih lambat membantu si pingsan, ketimbang kalau hanya sendirian. Karena dalam diri mereka, akan otomatus "saling tuduh" --> "ah itu bukan tugas saya", "pasti ada dokter di sini yang siap bantu orang tersebut", daaannn seterusnya...
Pintar, cerdas, tanpa inisiatif menuju kebaikan juga percuma. Hanya mengenyangkan perut sendiri, hanya mementingkan diri sendiri, dan acuh kepada ketidakadilan..
Banyak ibadah, hafalan banyak, tapi ga bisa mempelopori kebaikan juga akan percuma. karena ibadahanya untuk dirinya sendiri, hanya mementingkan dirinya sendiri...
Itulah penting menjadi pelopor. Aa gym meng-ilustrasikan seperti ini, lulusan SSG itu, mungut sampah di jalan lalu buang ke tong sampah.. WOW!!!!! langkah simple dan bukti nyata menjadi pelopor itu dampaknya positif!
hayo ngaku kapan terakhir kali anda mungut sampah di jalan? eh jangan jalan deh, di kantor anda? di rumah anda? atau di kamar anda? jadi malu sendiri kan....
Dulu saya sempat ada kepikiran pengen ikuti SSG ini, pernah baca baa singkat, memang ada yang cuma weekend doang. Tapi weekendnya full.. duh saya belum siap meninggalkan anak istri ketika weekend. hehe..
Dan juga katanya semi militer gitu, seru sih. Apalagi pas pelatikan katanya dilepas ke hutan sendirian. wah seru abis.. tapi ya itu, belum berani meninggalkan "zona nyaman" bercengkrama bersama anak istri di weekend...
Salut buat Aa Gym. panutan saya. Ustad sekaligus pebisnis. Ga ada alasah buat saya yang pebisnis ini untuk "nurut" ke ceramah2nya Aa Gym
0 Response to "Jadilah Pelopor"
Posting Komentar