Terjemahan bebasnya, keberuntungan itu ketika persiapan bertemu dengan peluang.
Orang cerdas kalah oleh orang beruntung katanya.. ya gitu?
Idiom ini ga salah, bahkan cenderung benar, kalau ga ada kacamata "iman Islam".
Prakteknya, menemukan keberuntungan itu harusnya gampang kok. sekarang kalau kita telan bulat bulat idiom itu. maka...
Persiapan = apa yang harus kita lakukan, ini di dalam lingkar pengaruh kita. bisa banget kita upayakan
Peluang = cenderung lebih ke faktor external, walaupun kadang peluang juga bisa kita ciptakan sendiri.
Jadi tinggal perbanyak persiapan, sambil menunggu peluang. Dalam hal apapun.. Sebagai contoh...
Orang nyari kerja, apakah 1 kali drop CV langsung diterima? kecil sekali kemungkinannya.. tapi kalau ngelamar di 100 perusahaan? kemungkinan beruntung lebih besar.
Jadi daripada cape2 nunggu peluang dateng, mending perbanyak usaha untuk mempersiapkan diri. Jangan sampai ketika peluang datang, eh kita ga siap. ini namanya blunder.
Orang yang menunggu peluang dateng itu biasanya pekerja yang bilangnya mau resign utk terjun bisnis, tapi nunggu peluang dateng. ah bukan 1 2 orang yang dateng ke saya bawa pola pikir seperti ini..
Harusnya persiapkan dulu segala sesuatu untuk memulai bisnis, atau udah mulai sekalian. Sambil nunggu dan cari peluang. Kalau itu bertemua, voila.. jadilah keberuntungan..
Kalau dari kacamata Islam, saya ga sepakat dengan idiom ini. Ga ada itu namanya keberuntungan, ga ada itu namanya hoki atau luck. Masa Allah SWT main kancing untuk memutuskan sesuatu? GAK MUNGKIN! masa Allah SWT lempar dadu untuk memutuskan rezeki untuk kita? GAK MUNGKIN!
semua sudah tertulis di Lauh Mahfuz, sudah tersurat jelas, pena sudah kering. **jangan masuk ke perdebatan soal takdir, ga produktif.
Lantas apa sikap orang Islam terhadap "keberuntungan"?
"keberuntungan" adalah qodarallah.. jadi instead of anda bilang "untungnya", "beruntungnya", lebih baik bilang.. "qodarallah saya..."
Mempersiapkan diri adalah ikhtiar, adalah ibadah, ini hak yang Allah kasih ke kita. jadi kita bisa terus berusaha, karena itu adalah ibadah.
Soal peluang (yang eksternal) tinggal serahkan ke Allah, pasrah, tawakal...
Jadi kesimpulannya, mau jadi orang beruntung? perbanyak ikhtiar, perkuat tawakal.. lebih simple kan?
semoga bermanfaat.
0 Response to "Preparation Meets Opportunity"
Posting Komentar