10 Tips Menghadapi Masalah / Konflik

Masalah belum tentu jelek loh.. Justru dari masalah lah kita hidup berkembang, dari masalah lah peradaban manusia bisa maju, dan seterusnya..

Begitu juga di perusahaan, masalah itu harusnya "dibina" bukan dihindari.. Ini di luar masalah hukum loh ya. Kalau masalah hukum seperti pencurian, penggelapan, dan seterusnya. Kalau anda menemukan karyawan yang seperti itu sih, jangan ragu untuk langsung "dipecat" atau "dibuang".

Berikut ini 10 tips menghadapi konflik / masalah, yang saya sadur dari artikel HBR

1. Kalau anda punya masalah dengan seseorang, langsung datangi orang tersebut. Lakukan ini secara personal, jumpa langsung atau via telpon 1 by 1, jangan via email atau WA
2. Pikirkan solusi sebelum jumpa, sampaikan solusi tersebut
3. Tanyakan banyak pertanyaan dengan tulus, jangan menyangkal ke-tidak-sepakat-an
4. Pastikan anda memahami apa yang disampaikan dengan tanyakan balik (cross-check)
5. Jangan gunakan Slack / tools lain yang berpotensi memberikan miss-komunikasi
6. Cari orang ke-3 jika dirasa konflik yang dihadapi terlalu berat
7. Berikan apresiasi dan tunjukkan bahwa konflik itu bukanlah hal yang buruk
8. Fokus ke masalah, bukan orang.
9. Jangan ngomongin di belakang
10. Sampaikan setidaknya 3 hal positif dari konflik ini dari setiap hal negatif yang dihasilkan

10 tips menghadapi konflik dari artikel Harvard Business Review

Itu saya terjemahkan bebas dari artikelnya langung, mungkin masih ada yang bikin bingung, tapi sebagian besar bener kok.

Khususnya poin no 2. Kadang kita datang untuk membahas masalah, tanpa bawa solusi, tapi emosi doang. ini ga produktif. Sebenernya bukan hanya soal masalah, tapi soal apapun, janganlah kita datang membawa "tangan kosong".

Hal ini saya pelajari dari dosen saya waktu S1. Jumpa dengan beliau itu susahnya bukan main, karena beliau sibuk, dan lagi beliau ini terbilang "galak". Sebenernya bukan galak, tapi beliau sering melahap mahasiswa yang dateng, tapi ga bawa "apa2". Ga bawa progress, ga bawa pertanyaan, ga bawa solusi juga..

Contoh lain adalah soal rapat, seringkali saya menemukan rapat itu ga ngehasilin apa apa. Karena peserta rapatnya bawa "otak kosong" ke rapat. Padahal judul rapat sudah jelas, ga jarang materi rapat juga udah disampaikan sebelum rapat. Baiknya kita pelajari dulu rapat tersebut sebelum dimulai. Khusus untuk ini sebenernya ada solusi bagus, yaitu budaya rapat dari Amazon, yaitu sebelum rapat dimulai, peserta rapat harus baca materi selama 20 menit. Yang jadi tantangan adalah bagaimana pembicara rapat bisa memberikan materi yang bisa dibaca (tanpa penjelasan) dengan cukup jelas oleh peserta rapat. Dengan demikian rapat akan berjalan lebih produktif.. cobain aja kalau ga percaya..

Bagikan di Facebook

Bagikan di Twitter