ini lanjutan dari seri Banyak Penjualan Tapi Tetep Rugi? Uangnya ke mana?
baiknya baca dulu part sebelumnya.
Salah satu kasus yang umum terjadi, ketika penjualan udah banyak tapi anda tetep bokek, tetep susah bayar hutang, tetep merasa rugi, adalah uangnya berubah menjadi barang.
Barang seperti apa? bagaimana cara ngitungnya? Jadi tau rugi atau tidak bagaimana?
Bahasa kerennya, ini adalah inventory management, untuk ilmu yang lebih lengkap dan komperhesif, silakan Googling sendiri ya. Di sini saya hanya share pengalaman saya.. Ok, berikut ini tips inventory management dari saya, supaya tau uang kita ke mana..
Klasifikasi barang / inventory
Jadi inti kasus anda ini adalah hitung2an harta anda. Apakah seiring penjualan naik, harta anda bertambah? padahal sebenernya penjualan dengan harta itu 2 hal yang berbeda. Nah makannya anda harus mengklasifikasikan dulu harta2 / invoentory yang anda miliki. Lalu hitung deh nilai tiap barang2 tersebut.. Berikut klasifikasi dan penjelasan singkatnya...
Barang jadi = barang yang sudah ready untuk dijual. nilai barang = harga jual (belum dikurangi diskon, jika ada)
Barang setengah jadi = ini adalah barang yang sedang dilakukan proses produksi. untuk menentukan nilai dari barang setengah jadi ini agak susah, makannya kalau saya biasanya biar gampang dianggap barang jadi
Bahan baku = segala barang yang menjadi input untuk bahan jadi, seperti kain, accesories, busa, dlsb. Nilai dari bahan baku ini biasanya saya hitung sama dengan harga beli ke supplier
Barang konsumsi = ini bukan hanya makanan, tapi seperti plastik packing, hangtag, lakban, dan lain sebagainya. Biasanya barang2 seperti ini ga saya hitung nilainya, alias 0.
Asset kantor = ini penting, misalkan anda beli laptop, beli komputer, beli mesin, beli printer. Barang2 ini adalah benda yang pemakaiannya bisa berulang ulang, minimal selama 1 tahun. Hitung nilainya kalau baru beli = nilai beli, kalau udah 1 tahun kurangi 10%, ini namanya depresiasi
Cara ngitungnya bagaimana?
Untuk klasifikasi barang / inventory di atas adalah barang yang kasat mata. Ada juga harta kita yang tidak kasat mata, tapi sangat bisa dihitung. yaitu PIHUTANG, artinya uang yang akan masuk ke kita, atau orang yang minjem uang ke kita..
Pihutang itu contohnya seperti karyawna yang kasbon, rekan kerja yang pinjam uang, dan yang paling umum adalah UANG MENGGANTUNG di marketplace.
Balik ke masalah awal, jadi untuk ngecek anda beneran rugi atau tidak adalah cek pertumbuhan EQUITY anda.
apa itu equity? simplenya adalah Total asset yang anda punya, dikurangi dengan hutang anda.
EQUITY = CASH + Total nilai inventory + Pihutang - Hutang
EQUITY = CASH + Total nilai barang jadi + total nilai barang setengah jadi + total nilai bahan baku + total nilai asset kantor + total nilai orang yang berhutang ke kita + uang yang menggantung di marketplace - total hutang kita ke pihak lain
Jika penjualan bulan ini naik, dan equity bulan ini naik juga, berarti anda aman.. Anda tidak rugi, tapi KONFIRM bahwa uang anda beralih ke barang
Jika penjualan bulan ini naik, dan equity bulan ini turun, berarti ada yang salah dengan bisnis anda. Mungkin masalahnya adalah di pricing, operasional terlalu mahal, pencatatan yang salah, dan lain sebagainya.
itu konsep umumnya seperti itu, ngitung detilya emang agak ngejelimet, apalagi kalau belum biasa. clue dari saya: lakukan stock opname minimal seminggu sekali untuk semua barang / inventory
lalu lakukan perhitungan dalam bentuk time-series.
Bagaimana kalau pakai aplikasi?
Setau saya, aplikasi akuntansi seperti Jurnal, Moka, dlsb, udah ada fitur inventory management. Saya ga pernah pakai, belum ada rencana pakai juga. Katanya sih itu memudahkan.
hati hati!
prinsipnya, kalau itu memudahkan tapi membuat anda jadi ga faham, jangan pakai.
Inventory management ini penting sekali, jangan sampai anda ga faham inti dari mengelola inventory ini.. Soalnya nyambungnya ke banyak hal, seperti barang mana yang stoknya numpuk, kenapa bahan setengah jadi terlalu lama, daaaannnn masih banyak lagi.
Kalau anda terima selesai menggunakan aplikasi, hati2 jangan sampai hal itu tidak terdeteksi oleh anda.
0 Response to "Penjualan bagus, Uangnya Ke Mana? apakah jadi Barang?"
Posting Komentar