Ini bahasa kerennya adalah product line pricing strategy, yang intinya kita menjual berbagai barang dengan berbagai kualitas dan berbagai harga. Tujuan utamanya untuk menggapai semua segmen pasar..
Contoh paling umum adalah Samsung.. Samsung ada product murah, ada product mahal kan? mana yang lebih laris product yang murah apa product yang mahal? mana yang lebih profitable buat Samsung? yang lebi murah atau yang lebih mahal? itulah strategi mereka.
Contoh lain, Xiaomi. Meski Xiaomi mengukuhkan diri di HP murah, tapi mereka juga menjual produk yang harganya mahal. dan seterusnya..
Orang yang beli Samsung harga murah berharap dapet "brand".
Orang yang beli Xiaomi harga mahal, yang murah aja bagus, apa lagi yang mahal?
Saya baru ngerti dan menerapkan strategi ini mungkin 3 bulan ke belakang, alhamdulillah berhasil..
Product line pricing strategi Bajuyuli
Saya membagi produk saya berdasarkan kategori harga berikut ini, beserta tujuannya:
di bawah 10rb rupiah --> ini kemungkinan besar saya jual rugi, tapi gpp, ini dianggap cost marketing. Dimana cost marketing/transkasi saya itu di sekitar 9rb-an.
10rb ~ 50rb --> produk2 di sini margin nya tipis banget. Bahkan ada yang jual harga modal, atau hanya nutup packaging doang
50rb ~ 100rb --> sejujurnya saya lagi mencari cari produk di range harga segini, baru sedikit.
100rb~200rb --> di sini rata2 profit margin-nya 50%
di atas 200rb --> di range harga segini, profit kami gede banget.. Makannya produk2 yang di sini kurang laku, kami hanya produksi sedikit. Tapi gpp, karena orang yang ngelihat produk ini dan beli, berarti dia sudah "desperate" menginginkan produk tersebut. hati2, produk2 seperti ini jangan sampai overstock!
Kenapa ini penting? berikut alasannya..
Simpan kaki di semua arena
Di awal saya sudah tulis, bahwa salah satu tujuan utama punya berbagai produk dalam berbagai harga adalah supaya kita bisa menjangkau banyak segmen. Segmen di sini bukan terbatas ke segmen ekonomi. Tapi lebih ke preferensi untuk beli. Orang yang berduit, dan lagi ga butuh2 amat suatu barang, sering juga nyari harga yang murah kan? begitu juga orang kurang berduit, kalau lagi pengen banget suatu barang, mungkin saja harga berapapun tetep dibeli..
Jadi "simpan kaki" di semua arena ini, lebih utamanya adalah main di arena PERANG HARGA.
Sepengamatan saya, arena perang harga di JAGAT ONLINE (khsuusnya Shopee), adalah di bawah 50rb.. Nah saya mau ikutan di situ, gpp margin tipis, tapi kuantiti banyak. Gpp jual rugi, tapi customer checkout juga produk yang lain..
Cross selling itu artinya menawarkan produk lain selain yang diminati oleh calon customer. Parameter utama cross selling adalah si customer checkout lebih dari 1 SKU.
Produk saya yang harganya di bawah 10rb, harapannya orang yang rencana beli produk lain, setelah melihat harga yang "super murah", checkout juga produk tersebut.
atau sebaliknya..
Orang pertama kali melihat produk saya yang murah, kaget murah banget, lalu melihat produk lain yang ternyata dibutuhkan oleh si calon customer. checkout deh 2-2nya.
Alhamdulillah, tingkat cross selling saya itu sekitar 25%..
Poin penting supaya sukses cross selling adalah pastikan produk2 tersebut memiliki audience yang sama.
Saya menjual produk gamis anak, yang target pasarnya adalah ibu ibu muslim. Sehingga saya jualan juga jilbab untuk ibu ibu..
Contoh yang SALAH: produk utama adalah mainan anak kecil, lalu bikin produk kaos kekinian. target pasarnya berbeda.
Bisa ikut promo2 tematik
Kalau jualan di marketplace, kan suka ada tuh promo promo tematik misalkan:
di bawah 50rb
beli 100rb dapet 3
diskon sampai 25rb
dst
Kalau kita punya banyak range harga, hampir pasti kita bisa ikutan di semua promo2 tersebut. Itu lumayan banget loh exposure-nya, lumayan nendang. Apalagi di Shopee
Kesimpulan
tentukan pricing strategi anda, kategori harganya terserah anda.. Untuk teori2 silakan Googling aja, di sini saya cuma sampai tahap share pengalaman pribadi saja.
0 Response to "Tips & Strategi Penetapan Harga Jualan Online"
Posting Komentar