Ini persoalan pricing strategy.
Pada umumnya produk terbagi 2 berdasarkan harga dan profit..
Terjual sedikit, profitnya gede.. biasanya disebut dengan barang branded, luxury goods, dan lain sebagainya..
1 lagi adalah tejrual banyak, profitnya kecil. Wajar, profit kecil memberikan harga lebih murah, orang jadi tambah mau beli, effort marketing pun ga perlu sebesar barang mahal. Ini biasanya disebut dengan barang grosiran, fast moving, "main quantity" dan seterunysa..
Sebenenrya, kita ga boleh mikir linear. Ga bisa milih salah satu saja antara 2. Tapi 2-2nya bisa jalan kok!
Contoh...
Samsung produk flagshipnya kan mahal.. Tapi Samsung jual juga kok produk murah. Boleh kan?
Xiaomi adalah terkenal dengan produk yang murah. Tapi mereka juga jual produk yang mahal. boleh kan?
kalau Apple?
Intinya hal ini biasa. Jadi buat anda yang newbie, jangan milih hitam atau putih, tapi boleh abu-abu kok. hehe.
Produk profit gede dan terjual sedikit, harus jago di marketing.
Produk profit kecil dan terjual banyak, harus jago di operation (gudang, produksi, dlsb). Jangan sampai quantity penjualan makin banyak, biaya malah membengkak, malah ngebuat anda rugi.
Saya pribadi, saat ini 50% produk fast & low, dan 50% lagi produk slow & high. Ini masih berat, saya merasa profitnya belum optimal. Makannya kemungkinan saya akan menurunkan jumlah produk yang fast & slow.
Baiknya berapa perbandingannya? nah ini saya ga bisa jawab, yuk kita ulik sama2, sampai nemu profit yang optimal.
0 Response to "Terjual Sedikit Profit Besar atau Terjual Banyak Profit Kecil"
Posting Komentar