Saya ada suuzon.. si Imam, berpikir untuk membuat kultum-nya lama + solatnya lama, itu keinginan siapa? keinginan jamaah? keinginan diri sendiri? jangan2 keinginan diri sendiri, hanya mengikuti hawa nafsu. jangan jangan..
Karena kalau soal dalil kan sudah jelas, ringkankan solat mu. eh atau maksudnya solat wajib ya? kalau solat sunat, mungkin yang sunnah-nya adalah diperpanjang gitu? wallahualam..
yang jelas, menurut saya.. Jika sebelum imam naik mimbar, diadakan voting / survey singkat.. menanyakan ke jamaah. mau "mode cepat" atau "mode lambat"? saya yakin rata2 orang maunya mode cepat.
Meski cepat, ya bacaan harus benar, harus tetap tu'maninah.. Nah 2 hari ke belakang ini.. menurut saya udah kaya diperlambat dipelan-pelankan.. Tu'maninah kan bukan berarti pelan pelan.. tapi pas.. tapi sesuai.... wallahualam..
Apa ya di pikiran imam yang sengaja memperlambat solat taraweh dan ngasih ceramah yang panjang2? emangnya kalau bacaan super panjang dan lambat menjadi parameter bahwa solat tambah khusyuk? mungkin iya kalau lagi di Makkah & Madinah
Apakah dengan semakin banyak materi ceramah kultum, semakin soleh jamaahnya? wallahualam. kalau saya sih ga dengerin, kalaupun dengerin, mungkin yang nyangkut di otak hanya 10%, itu yang nyangkut. yang dipraktekkan? mungkin lebih kecil lagi.
jadi apa ya motivasinya...
Kalau di marketing, si imam ini menganut "PUSH". whatever they say, I push.. saya punyanya apa, itu yang saya kasih.. jadi ga peduli amat customer mau atau ngga. ga peduli amat customer itu sukanya apa.. ini namanya push..
makannya di judul artikel ini saya bilang, cobain deh, ada survey, singkat aja ke jamaah taraweh. jadinya ga "push-push" amat, ada sedikit "pull"-nya.. ngambil aspirasi langsung dari jamaah yang hadir.
Sebenernya "protes ga jelas" saya ini hanya berlaku untuk masjid di komplek2 kali ya.. kalau masjid di area pesantren, area keagamaan, mungkin panjang2 wajar.. wallahualam.
0 Response to "Coba Survey "Pelanggan" Taraweh"
Posting Komentar