Gara2 internet ini, ilmu di sini bisa dibandingkan secara realtime dengan ilmu di sana.. Ilmu orang A bisa dilengkapi dengan orang B di belahan bumi lainnya. Perbedaan argumen antara A dan B jadi terlihat dengan mudah, dan seterusnya..
Yang intinya, ketika dulu ilmu agama itu hanya bersumber dari 1, sekarang bisa bersumber dari banyak..
Yang jadi masalah, karena saking banyaknya, jadi PR besar bagaimana untuk meng-compile ilmu2 baru tersebut. Jadi PR besar memilah milah mana yang emang beneran dan kredibel dan mana yang tidak..
Sebagai contoh...
Beberapa tahun ke belakang pemikiran Salafi gencar sekali di Indonesia. Anak anak muda lebih suka, karena "simple" dan masuk logika. Orang yang berpendidikan tinggi, lebih memilih "hijrah" ke jalur Salafi, karena sekali lagi, lebih mudah dicerna logika..
Ada idiom.. kalau gak salafi, berarti gak hijrah..
Gara2 pemahaman salafi ini, standard ustad harus Lc..
dan masih banyak lagi. ini pergerakan sosial, theolistik yang nyata.. duh ngarang ini..
Sebenernya saya pro kok dengan Salafi, pemahamannya.. Orang-orangnya, saya kadang menemukan yang kurang sreg di hati, bukan ustad2nya loh ya,, tapi orang orang yang semangat baru hijrah ke sana..
Terkadang sering offside! seperti...
- menganggap dirinya, pemahaman dirinya, proses hijrah dirinya adalah yang paling benar. orang lain pasti salah
- kalau tidak Salafi, tidak Ialam.
- menganggap SEMUA kebiasaan lama = salah. dan semua yang dikatakan ustad salafi (yang baru) = benar.
ya ini pendapat saya, anda boleh banget tidak sepakat.
0 Response to "Salafi?"
Posting Komentar